Senin, 28 Maret 2016

Materi Penjas : Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya


Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Bola basket dimainkan pada lapangan yang berukuran panjang 26 meter dan lebar 14 meter. Permainan ini dimainkan dalam 2 babak dengan masing masing permainan memiliki waktu 20 menit. Istirahat dalam olahraga ini hanya 10 menit saja, dimana saat itu para pemain diberikan kesempatan untuk memulihkan tenaga sembari mendengarkan arahan pelatih setelah melakukan evaluasi sepanjang permainan berlangsung. Jika kamu dan teman-temanmu tidak menguasi teknik dasar bola basket maka tenaga yang dimiliki oleh tim akan terkuras habis tanpa melakukan sesuatu yang benar dan mengarah pada  kondisi buruk, yaitu kehilangan banyak poin dalam suatu pertandingan. Berikut ini beberapa teknik dasar yang harus kamu latih setiap hari agar kamu memiliki banyak kontribusi di tim dalam setiap pertandingan.
1. Teknik Menggiring (Dribbling)
teknik dribbling
Teknik dasar dribbling pada basket tujuannya sama dengan teknik dribbling pada sepak bola, yaitu untuk membawa bola menghindari lawan dan menyerang lawan. Perbedaannya adalah dribbling pada bola basket dilakukan dengan memantul-mantulkan bola dengan satu telapak tangan terbuka, bukan menggunakan kaki seperti halnya pada permainan sepak bola. Aturannya jangan pernah menggunakan dua tangan untuk menggiring bola basket dan jangan menggunakan tangan yang mengepal. Ada dua jenis teknik dribbling dalam basket, yaitu :
a. Dribble Tinggi
Dilakukan untuk menggiring bola secara cepat memasuki pertahanan lawan dengan cara jalan cepat / lari, teknik ini digunakan ketika pemain lawan cukup jauh dari pemegang bola.
b. Dribble Rendah
Teknik ini dilakukan untuk mempertahankan bola dari rebutan lawan main. Teknik ini digunakan ketika sedang berhadapan langsung dengan lawan dan ingin membuat sebuah terobosan yang memanfaatkan celah yang dibuat oleh lawan ketika lengah.
dribble rendah
Ingat, dalam melakukan kedua teknik dribbling tersebut kamu harus memantulkan bola setelah melakukan 3 langkah pergerakan, karena apabila lebih dari itu maka dianggap pelanggaran dan menguntungkan pihak lawan.
2. Teknik Mengoper (Passing)
Teknik Passing merupakan teknik dasar permainan bola basket yang harus kamu kuasai betul agar bisa bermain secara kolektif. Teknik passing / mengumpan merupakan gerakan melempar bola kepada teman yang masih dalam satu tim. Passing bisa dilakukan dengan menggunakan dua tangan atau satu tangan saja, tujuan dari melakukan passing adalah untuk menjaga bola dari rebutan lawan dan menyusun serangan dengan terobosan matang atau gerak tipuan. Setidaknya ada 6 jenis passing yang bisa dilakukan yaitu:
a. Overhead Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan posisi bola dari atas kepala. Umpan jenis ini dilakukan untuk melakukan counter attack dengan melemparkan bola jauh ke daerah pertahanan lawan. Teknik ini juga bisa dilakukan bila kamu mendapatkan pengawalan yan ketat oleh lawan. Teknik ini merupakan solusi yang tepat agar bola tidak direbut oleh lawan karena anda tidak bisa memaksakan untuk terus membawa bola basket dalam keadaan yang sulit untuk melewati kepungan lawan.
Over head pass
b. Chest Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan posisi bola didepan dada, teknik ini biasanya menggunakan lemparan dua tangan dengan tujuan operan lurus terhadap teman yang satu tim. Teknik ini adalah teknik paling sederhana dengan tingkat akurasi paling tinggi ketika melakukan operan lurus kepada teman satu tim. Tips untuk menghindari gerakan yang terbaca oleh lawan adalah menggunakan gerakan tipuan.  Cobalah untuk tidak melihat teman kamu secara langsung, karena hal ini akan membuat lawan lebih mudah untuk membaca perg.
chest pass
c. Baseball Pass
Teknik ini dinamakan baseball pass karena gayanya mirip melalukan lemparan baseball. Lemparan dilakukan menggunakan tenaga yang cukup kuat dan hanya dengan satu tangan saja. Teknik ini sering digunakan untuk mengelabuhi lawan dengan lemparan yang mengejutkan dan tak terduga. Banyak pemain basket yang menggunakan cara ini melakukan gerakan tipu berupa lompatan saat ingin memasukkan bola ke ring namun akhirnya bola hanya diumpankan ke teman yang memiliki posisi yang lebih bagus.
baseball pass
d. Bounce Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan memantulkan bola kebawah kemudian diterima oleh teman satu tim, teknik ini sebenarnya untuk menghindari hadangan lawan. Alasan menggunakan teknik ini sebenarnya sama dengan chest pass namun berbeda cara melakukannya. Hadangan lawan yang melakukan teknik block terhadap laju kamu, kelebihan teknik ini adalah kamu bisa mengecoh lawan dengan operan pantulan bola namun memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan chest pass, yaitu tidak bisa melakukan operan jauh karena laju bola tidak secepat chest pass dan sangat sulit untuk membuat pantulan hingga jarak jauh.
bounce pass
e. Hook Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan satu tangan yang membentuk seperti hook (pancing, kait). Lekukan lengan kamu ke atas dan melewati bahu kamu. Kamu harus melepaskan bola di depan wajah kamu untuk operan datar, atau lebih jauh menuju bahu kamu untuk operan yang lebih tinggi. Teknik ini biasanya digunakan apabila anda mendapati lawan anda memberikan pertahanan yang defensif, misalnya saja ada dua defender yang menghadang kamu. Teknik ini juga bisa digunakan apabila lawan memotong sudut dimana anda seharusnya melakukan operan langsung / direct passing kepada teman kamu.
f. Under Pass
Teknik passing yang dilakukan dari bawah atau lebih tepatnya se-pinggang dengan bola diarahkan secara lurus ke teman yang masih satu tim, teknik ini bisa diterapkan ketika ingin melakukan operan jarak pendek. Teknik ini terbilang aman namun kamu harus hati-hati karena lawan kamu bisa memotongnya sewaktu-waktu.
3. Teknik Pivot
Seperti namanya pivot berarti tumpuan, teknik pivot biasanya digunakan untuk melakukan gerak tipu yaitu dengan cara mengerakkan badan dengan tumpuan salah satu kaki dengan kedua tangan yang menjaga bola dari lawan. Aturan melakukan pivot yaitu tidak boleh menggeser kaki yang menjadi tumpuan saat memutar badan. Usahakan kamu memilih kaki yang terkuat untuk menjadi tumpuan saat kamu memutar badan untuk melakukan gerakan tipuan, kamu boleh menggerakan kaki yang lain asalkan kaki tumpuan tidak bergeser.
4. Teknik Shooting
Dalam basket tentu saja kamu memerlukan shooting / tembakan langsung ke ring untuk mencetak poin. Shooting merupakan teknik dasar permainan bola basket yang wajib kamu kuasai untuk mendapatkan poin demi poin. Ada banyak cara untuk melakukan teknik shooting, diantaranya :
– Menembak dengan teknik set shoot (posisi berdiri diam ditempat) dengan satu tangan
– Menembak dengan teknik set shoot dua tangan
– Menembak dengan teknik jump shot (disertai dengan lompatan)
– Menembak dengan teknik lay up ( gerakan lari, langkah dan meloncat)
shooting
5. Teknik Rebound
Teknik rebound merupakan teknik dasar permainan bola basket yang bisa membuat tambahan poin dari lemparan temanmu yang gagal. Banyak pelatih yang mengatakan bahwa rebound merupakan hal penting yang bisa saja memberikan tim kamu kemenangan atau setidaknya posession ball yang bagus. Rebound merupakan teknik mengambil bola basket yang gagal masuk ring, ada 2 tipe rebound yaitu rebound ofensif dan rebound defensif. Rebound ofensif artinya lemparan yang gagal dalam satu tim diambil oleh teman yang masih satu tim kemudian mencoba shot lagi kedalam ring, bila bola masuk ring maka tim kamu dapat 2 point. Sedangkan defensif rebound adalah teknik merebut bola basket yang gagal dimasukkan oleh lawan agar tidak ada usaha memasukkan bola lagi kedalam ring. Menguasai teknik rebound defensif akan menyelamatkan tim kamu dari kekalahan dan berpeluang melakukan counter attack.teknik rebound
Demikianlah 5 teknik dasar permainan bola basket yang bisa kamu asah dirumah, dengan latihan secara rutin tentu saja kamu bisa bermain lebih baik lagi dan mengembangkan diri kamu sebagai pemain basket profesional.
Surah Al Insyirah (Melapangkan Dada)
Surah ke-94. 8 ayat. Makkiyyah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1-8: Kedudukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan ketinggian derajatnya, serta perintah Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam agar terus berjuang dengan ikhlas dan tawakkal.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (١) وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (٢) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (٣) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (٤) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ   (٨)
Terjemah Surat Al Insyirah / Alam Nasyrah Ayat 1-8
1. [1]Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)[2]?,
2. Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu[3],
3. yang memberatkan punggungmu,
4. Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu[4] bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,

 
6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan[5].
7. [6]Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain)[7],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap[8].

[1] Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menyebutkan nikmat-Nya kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.
[2] Yakni dengan kenabian dan lainnya. Menurut Syaikh As Sa’diy maksudnya adalah, “Bukankah Kami telah meluaskan dadamu untuk menerima syariat agama dan berdakwah kepada Allah, memiliki sifat berakhlak mulia, menghadap (hati) kepada akhirat dan memudahkan kebaikan, sehingga tidak menjadi sempit dan berat yang (keadaannya) tidak tunduk kepada kebaikan dan hampir tidak ditemukan kelapangan.”
[3] Wizr di ayat ini bisa diartikan dengan ‘dosa’, yakni “Bukankah Kami telah menggugurkan dosamu.” Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Agar Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,” (Terj. Al Fat-h: 2). Ada pula yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menyampaikan risalah.
[4] Meninggikan nama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan nama Beliau dengan nama Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam kalimat syahadat, azan dan iqamat, tasyahhud dalam shalat, khutbah dan lain-lain serta menjadikan taat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam termasuk taat kepada Allah. Di samping itu, Beliau sangat dicintai, dimuliakan dan dibesarkan di hati umatnya setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
[5] Ini merupakan kabar gembira untuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu bahwa setiap kali Beliau mendapatkan kesulitan, maka Beliau akan mendapatkan kemudahan setelahnya, dan bahwa betapa pun besar kesusahan yang Beliau alami, maka setelahnya Beliau akan merasakan kemudahan. Oleh karena itu, sebelumnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merasakan kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau mendapatkan kemudahan dengan diberi-Nya kemenangan atas mereka.
[6] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya, demikian pula kaum mukmin untuk bersyukur kepada-Nya dan mengerjakan kewajiban dari nikmat itu.
[7] Sebagian mufassir menafsirkan, bahwa apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, atau apabila kamu telah selesai dari kesibukan dunia, maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dan berdoa. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya adalah, apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, maka berdoalah. Orang yang berpendapat demikian, berdalih dengan pendapat tafsir ini, bahwa disyariatkan berdoa dan berdzikr setelah shalat fardhu.
[8] Yakni perbesarlah harapanmu agar doamu dikabulkan dan ibadahmu diterima, dan janganlah engkau termasuk orang yang apabila telah selesai melakukan sesuatu, ia malah bermain-main dan berpaling dari Tuhan mereka dan dari mengingat-Nya sehingga engkau termasuk orang-orang yang rugi.
Selesai tafsir surah Al Insyirah dengan pertolongan Allah, taufiq-Nya dan kemudahan-Nya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyirah.html#sthash.2DWGVgne.dpuf
Surah Al Insyirah (Melapangkan Dada)
Surah ke-94. 8 ayat. Makkiyyah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1-8: Kedudukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan ketinggian derajatnya, serta perintah Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam agar terus berjuang dengan ikhlas dan tawakkal.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (١) وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (٢) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (٣) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (٤) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ   (٨)
Terjemah Surat Al Insyirah / Alam Nasyrah Ayat 1-8
1. [1]Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)[2]?,
2. Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu[3],
3. yang memberatkan punggungmu,
4. Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu[4] bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,

 
6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan[5].
7. [6]Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain)[7],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap[8].

[1] Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menyebutkan nikmat-Nya kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.
[2] Yakni dengan kenabian dan lainnya. Menurut Syaikh As Sa’diy maksudnya adalah, “Bukankah Kami telah meluaskan dadamu untuk menerima syariat agama dan berdakwah kepada Allah, memiliki sifat berakhlak mulia, menghadap (hati) kepada akhirat dan memudahkan kebaikan, sehingga tidak menjadi sempit dan berat yang (keadaannya) tidak tunduk kepada kebaikan dan hampir tidak ditemukan kelapangan.”
[3] Wizr di ayat ini bisa diartikan dengan ‘dosa’, yakni “Bukankah Kami telah menggugurkan dosamu.” Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Agar Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,” (Terj. Al Fat-h: 2). Ada pula yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menyampaikan risalah.
[4] Meninggikan nama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan nama Beliau dengan nama Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam kalimat syahadat, azan dan iqamat, tasyahhud dalam shalat, khutbah dan lain-lain serta menjadikan taat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam termasuk taat kepada Allah. Di samping itu, Beliau sangat dicintai, dimuliakan dan dibesarkan di hati umatnya setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
[5] Ini merupakan kabar gembira untuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu bahwa setiap kali Beliau mendapatkan kesulitan, maka Beliau akan mendapatkan kemudahan setelahnya, dan bahwa betapa pun besar kesusahan yang Beliau alami, maka setelahnya Beliau akan merasakan kemudahan. Oleh karena itu, sebelumnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merasakan kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau mendapatkan kemudahan dengan diberi-Nya kemenangan atas mereka.
[6] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya, demikian pula kaum mukmin untuk bersyukur kepada-Nya dan mengerjakan kewajiban dari nikmat itu.
[7] Sebagian mufassir menafsirkan, bahwa apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, atau apabila kamu telah selesai dari kesibukan dunia, maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dan berdoa. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya adalah, apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, maka berdoalah. Orang yang berpendapat demikian, berdalih dengan pendapat tafsir ini, bahwa disyariatkan berdoa dan berdzikr setelah shalat fardhu.
[8] Yakni perbesarlah harapanmu agar doamu dikabulkan dan ibadahmu diterima, dan janganlah engkau termasuk orang yang apabila telah selesai melakukan sesuatu, ia malah bermain-main dan berpaling dari Tuhan mereka dan dari mengingat-Nya sehingga engkau termasuk orang-orang yang rugi.
Selesai tafsir surah Al Insyirah dengan pertolongan Allah, taufiq-Nya dan kemudahan-Nya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyirah.html#sthash.2DWGVgne.dpuf
Pada ayat pertama, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
bukankah telah kami lapangkan dadamu, wahai Muhammad.

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa ini adalah istifham namun isinya ketetapan sesuatu yang sudah terjadi dan pasti terjadi, tapi dibuat menjadi istifham atau bahasa pertanyaan. Jadi Allah telah memberikan nikmat yang sangat besar ketika Allah Ta’ala melapangkan dada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Menurut Imam Al-baghawi makna dari ayat ini adalah:
bukankah wahai Muhammad, kami buka dadamu, kami lapangkan dadamu, kami lembutkan hatimu dengan iman, dengan nubuwah, dengan ilmu, dengan hikmah.
Artinya bahwasanya Allah Subhanu Wa Ta’ala telah menanamkan dalam dada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, artinya di dalam hatinya, bukan dada tapi apa yang ada di dalam dada. Allah membuka hatinya: Allah buka dadamu, Allah lapangkan hatimu, Allah lembutkan hatimu, untuk menerima iman, untuk menerima nubuwah (kenabian), untuk menerima ilmu, untuk menerima hikmah. Sesuatu yang besar yang diterima oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, karena dalam surat yang lain dikatakan Allah menjelaskan dalam surat Asy-syura ayat 52, Allah menyatakan:

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا
begitulah kami turunkan ruh (Al-Qur’an) kepadamu… (Qs. Asy-syuro: 52)
Dengan Al-Qur’an hati menjadi hidup, otak kita menjadi bersinar, akal kita bercahaya, kehidupan menjadi maslahat. Makanya salah satu nama Al-Qur’an adalah ar-ruh.
Jadi nikmat yang sangat besar, ketika seseorang di usia 40 tahun dan ia sadar kemudian ia belajar atau semakin bertambah ilmunya, semakin bertambah kebijaksanaannya, ini nikmat yang besar. Ini yang didapat oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Dan dalam surat Al-an’am ayat 152 Allah berfirman:

وَلا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ لا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, maka Allah lapangkan dadanya. (Qs. Al-an’am: 152)

Imam Ahmad mengatakan bahwa hajat manusia pada ilmu itu melebihi hajatnya kepada makanan dan minuman, karena setiap waktu kita, setiap aktifitas kita semuanya membutuhkan ilmu, sementara makanan kita butuhkan hanya dua atau tiga kali dalam sehari. Karena itulah Allah mencela orang-orang yang mengejar ilmu dunianya, memperdalam ilmu dunianya dan melupakan ilmu sebagai kendaraannya untuk mendapatkan akherat. Dalam surat Ar-ruum Allah menyatakan:

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
Mereka memiliki pengetahuan luas tentang kehidupan dunia sementara dari urusan akhiratnya mereka lalai. (Qs. Ar-Rum: 7)

Kemudian yang kedua adalah diisi dengan keluasan dalam menerima hukum Allah Subhanahu Wa Ta’ala, artinya ketika mendapat ilmu dari Allah Ta’ala, dimudahkan dalam melakukannya, dimudahkan dalam menjalankan setiap perintah-Nya, kemudian dilapangkan dadanya, di samping menjalankan perintah menjauhi larangan Allah Ta’ala. Dijauhkan dari dosa-dosa, dijauhkan dari maksiat, tidak mengikuti hawa nafsu, karena nafsu itu selalu berseberangan dengan syariat.
Kemudian kelapangan yang ketiga adalah kelapangan untuk menerima ketentuan Allah Ta’ala, apa pun yang diputuskan oleh-Nya untuk kita, untuk Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam maka beliau ridha, beliau menerimanya dengan lapang dada. Begitu banyak peristiwa yang dialami oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.
Ayat yang kedua dan ketiga:

وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكالَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ
Kami gugurkan dosa-dosamu, wahai Muhammad, yang telah memberatkan punggungmu.

Dosa mempunyai efek yang akan berpengaruh kepada kita. Ketika seseorang melakukan dosa, maka dia menjadi malas beribadah, ini akibatnya jika orang sering melakukan dosa. Lalu makna kedua dari wizrok (dosa) artinya beban dakwah rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Jadi berdakwah itu adalah kerja yang sangat berat, makanya dalam surat Fussilat, dikatakan sebagai sesuatu yang paling baik, dan tentunya sangat sangat berat. Beban dakwah yang beliau Shalallahu Alaihi Wasallam pikul itu sangat berat tapi kemudian Allah mudahkan.
Kemudian ayat keempat:
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.



Artinya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dimuliakan oleh Allah Ta’ala, disebut namanya di mana-mana. Kalau bahasa ulama tafsir: fiddunya wal akhiroh; di dunia maupun di akherat, dalam kumpulan orang-orang yang mulia.
Ayat selanjutnya:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Menurut Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini Al-usr (الْعُسْر ) pertama dan kedua itu sama artinya. Kesulitan itu satu, lalu yusro, artinya kemudahan itu lebih dari satu. Karena itu ulama tafsir mengungkapkan kesulitan yang hanya satu tidak akan mengalahkan kemudahan yang lebih dari satu. Artinya dalam sunnah kehidupan kita, setiap kesulitan pasti bersamanya ada kemudahan. Ini janji Allah kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Kemudian ayat ke tujuh:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

Kalau engkau selesai satu urusan ya Muhammad, maka lakukan urusan yang lain.

Ada yang mengatakan, jika selesai urusan dunia, maka lakukan urusan akherat. Artinya seorang muslim harus hidup dengan serius, dengan penuh keseriusan, karena dunia ini bukan untuk main-main. Jadi tidak ada kata yang namanya istirahat.
Ayat terakhir:

وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Dan kepada Rabmu ya Muhammad, maka berharaplah.
Artinya dalam urusan-urusan kita tentunya banyak halangan, rintangan, maka berharaplah kepada Allah SWT serahkan Allah SWT, Allah yang maha membantu, Allah yang maha memudahkan.
- See more at: http://darussalam-online.com/kandungan-surat-al-insyirah/#sthash.fnYmsr6Z.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar