عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ
”An sa’dibni abi waqqasin ’an abihi
’aninnabiyyi sallallahu ’alaihi wasallama innallaha tayyibun
yuhibbuttayyiba nadifun yuhibbunnadifa karimun yuhibbulkarama jawadun
yuhibbuljawada fanaddifu afnaitakum”. (HR. At- Turmudi)
Artinya : ”Sesungguhnya Allah Ta’ala
itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan,
mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh
sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. At- Turmudzi)
اَلاِسْلاَمُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْافَاِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ
”Al- islamu nadifun fatanaddafu fainnahu la yadkhululjannata illa nadifun”. (HR. Baihaqiy)
Artinya : ”Agama Islam itu adalah
agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan.
Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”. (HR. Baihaqiy)
B. Isi Kandungan hadis
- Bahwasanya Allah swt adalah zat yang baik, bersih, mulia, dan bagus. Karena Allah swt menyukai hal-hal yang demikian. Sebagai umat Islam, maka kamu harus memiliki sifat yang demikian pula terutama dalam hal kebersihan lingkungan tempat tinggal.
- Agama Islam adalah agama yang lurus dan bersih dari ajaran kesesatan. Dengan demikian pemeluk agama Islam harus memiliki pola perilaku yang bersih dan hati yang suci dari perkara hawa nafsu. Sebab seseorang yang demikian dijanjikan oleh Allah swt akan masuk surga.
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: بَيْنَمَارَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيْقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ فَأَخَذَهُ فَشَكَرَاللهُ لَهُ فَغَفَرَلَهُ
- ”Anna rasulallahi sallallahu ’alaihi wasallama qala bainama rajulun yamsyi bitariqin wajada gusna syaukin fa akhadahu fasyakarallahu lahu fagafaralahu”. (HR. Bukhari)
- Artinya : “Bahwsanya Rasulullah saw bersabda, ”Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggunya). Lalu Allah swt berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya”. (HR. Bukhari)
عَنْ اَبِى مَالِكْ الْحاَرِثِ بْنِ عَاصِمِ اْلاَشْعَرِيِّ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطَّهُوْرُ شَطْرُاْلاِيْمَانِ وَالْحَمْدُللهِ تَمْلاَءَ الْمِيْزَانِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلانَ اَوْ تَمْلاَءَ مَابَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلاَرْضِ وَالصَّلاَةُ نُوْرٌوَالصَّدَقَةُبُرْهَانٌ وَالصَّبْرُضِيَاءٌوَالْقُرْأَنُ حُجَّةٌ لَكَ هُوَ عَلَيْكَ اَلُ الناَّسِ يَغْدُو فَبَائِعُ نَفْسِهِ فَمُعْتِقُهَااَوْمُوْبِقُهَا رواه مسلم
- “An abi malikilharisibni ‘asimil asy’ariyyi qala qala rasulullahi sallallahu ‘alaihi wasallam attahuru syatrulimani walhamdulillahi tamla almizani wasubhanalli walhamdulillahi tamla ani au tamla a ma bainassamai walardi wassalatu nurun wassadaqatu burhanun wassabru diyaun walqur’anu hujjatun laka huwa ‘alaika alunnasi yagdu fabaiu nafsihi famu’tiquha au mubiquha”. (HR. Muslim)
- Artinya : Dari Abu Malik al-Haris ibn `Asim al-Asya’arie r.a. beliau berkata : Rasulullah saw telah bersabda : Kebersihan itu sebagian daripada iman. Ucapan zikir Al- Hamdulillah memenuhi neraca timbangan. Ucapan zikir Subhaanallah dan Al- Hamdulillah kedua-duanya memenuhi ruangan antara langit dan bumi. Salat itu adalah cahaya. Sedekah itu adalah pelita. Sabar itu adalah sinaran. Al- Qur’an itu adalah hujah bagimu atau hujah atasmu. Setiap manusia keluar waktu pagi, ada yang menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya dan ada pula yang mencelakakan dirinya. (HR. Muslim)
[7]
Sebagian mufassir menafsirkan, bahwa apabila kamu (Muhammad) telah
selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah; apabila kamu telah
selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, atau
apabila kamu telah selesai dari kesibukan dunia, maka
bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dan berdoa. Ada pula yang
berpendapat, bahwa maksudnya adalah, apabila kamu telah selesai
mengerjakan shalat, maka berdoalah. Orang yang berpendapat demikian,
berdalih dengan pendapat tafsir ini, bahwa disyariatkan berdoa dan
berdzikr setelah shalat fardhu.
[8]
Yakni perbesarlah harapanmu agar doamu dikabulkan dan ibadahmu
diterima, dan janganlah engkau termasuk orang yang apabila telah selesai
melakukan sesuatu, ia malah bermain-main dan berpaling dari Tuhan
mereka dan dari mengingat-Nya sehingga engkau termasuk orang-orang yang
rugi.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyirah.html#sthash.2DWGVgne.dpuf
[7]
Sebagian mufassir menafsirkan, bahwa apabila kamu (Muhammad) telah
selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah; apabila kamu telah
selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, atau
apabila kamu telah selesai dari kesibukan dunia, maka
bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dan berdoa. Ada pula yang
berpendapat, bahwa maksudnya adalah, apabila kamu telah selesai
mengerjakan shalat, maka berdoalah. Orang yang berpendapat demikian,
berdalih dengan pendapat tafsir ini, bahwa disyariatkan berdoa dan
berdzikr setelah shalat fardhu.
[8]
Yakni perbesarlah harapanmu agar doamu dikabulkan dan ibadahmu
diterima, dan janganlah engkau termasuk orang yang apabila telah selesai
melakukan sesuatu, ia malah bermain-main dan berpaling dari Tuhan
mereka dan dari mengingat-Nya sehingga engkau termasuk orang-orang yang
rugi.
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyirah.html#sthash.2DWGVgne.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar